BERPERAN DALAM TEATER
Berperan adalah menjadi orang lain sesuai tuntutan lakon drama, sejauh mana keterampilna seorang aktor dalam berperan ditentukan oleh kemampuannya meninggalkan egonya sendiri dan memasuki serta mengekspresikan tokoh lain yang dibawakan.
Edward A.Wraight memberikan batasan tentang berperan (akting) sebagai berikut: acting is the of creating the illusion
of naturalness and reality in keeping with the type, style, spirit, dan
purpose of the production and with the period and character being
represented (1972;129).
Dalam berperan harus diperhatikan adanya hal-hal berikut ini:
1. Kreasi yang dilakukan oleh aktor atau artis.
2. Peran yang dibawakan harus bersifat alamiah dan wajar.
3. Peran yang dibawakan harus sesuai dengan tipe,gaya,jiwa, dan tujuan dari pementasan.
4. Peran yang dibawakan harus disesuaikan dengan periode tertentu dan watak yang harus direpresentasikan.
Teknik Berperan
* Teknik Berperan menurut WS.Rendra
Rendra menyebutkan bahwa dalam pementasan ada empat sumber gaya, yaitu aktor atau bintang, sutradara,lingkungan, dan penulis. Dalam hal teknik berperan ini diharapkan aktor menjadi sumber gaya dalam pementasan drama.
Sutradara sebagai sumber gaya artinya dangan kemampuan sutradara di harapkan pementasa akan berhasil. Di tangan Rendra, teguh Karya, Arifin c. Noer, Wahyu Sihombing, N. Riantiarno, dan sederet nama sutradara terkenal lainnya. Di dalam berperan, imajinasi sangat penting karena dalam berperan, seorang aktor berpura-pura menjadi orang lain. Dalam berpura-pura menjadi orang lain secara sungguh-sungguh, diperlukan gaya imajinasi seseorang, sehingga kepura-praanya itu tidak diketahui oleh penonton. Penonton tidak boleh mengetahui bahwa aktor berpura-pura. penonton harus merasa bahwa yang disaksikannyadi pentas itu adalah kenyataan bukan khayalan. Aktor harus menghayati setiap situasi yang diperankan dan mampu secara sempurna menyelami jiwa tokoh yang dibawakan serta menghidupkan jiwa tokoh itu sebagai jiwa sendiri. Kualitas personal dari pemain juga harus ditingkatkan agar permainan bisa meningkat pula. untuk mengembangkan kemampuan pribadi, diperlukan daya kreativitas dan sikap fleksibel. Tokoh-tokoh seperti Soekarno m, Noor W.D Muchtar, Hamid Arif, dan sebagainya adalah jenis-jenis tokoh aktor yang semakin tua aktingnya semakin berbobot. Hal ini disebabkan oleh fleksibeliatas jiwanya terhadap tokoh yang diperankan itu, di samping karna bakat dan kreativitasnya.
* Teknik Berperan Menurut Edward a. Wright
menurut Edward ada lima syarat yang harus dimiliki oleh seorang calon aktor, yaitu.
1. Sensitive.
2. sensibel.
3. kualitas personal yang memadai.
4. Drama imajinasi yang kuat
5 Stamina fisik dan mental yang baik. Kelima hal itu harus disertai empat macam daya kepekaan,yaitu sebagai berikut:
a Kepekaan akan ekspresi mimik
b kepekaan terhadap suasana pentas
c kepekaan terhadap penonton
d Kepekaan terhadap suasana dan ketetapan proporsi peran yang dibawakan (tidak lebih dan kurang /tepat) (wright ;131)
-Teknik Berperan Menurut Oscar Brocket
Oscar menyebutkan tujuh langkah dalam latihan berakting, yaitu sebagai berikut;
1. Latihan tubuh
2. Latihan suara
3. Obsrvasi dan imajinasi
4. Latihan konsentrasi
5. Latihan teknik
6. Latihan sistem akting
7. Latihan memperlentur keterampilan (1965;396)
- Teknik Berperan Menurut Constantin Stanislavsky
Tokoh yang dikenal sebagai pelopor pendekatan metode atau pendekatan kreatif,yang mementingkan latihan sukma,memberikan pedoman untuk mempersiapakan seorang aktor(Stanislavsky),1980.
a. Berperan (acting) dirasakan sebagai suatu seni
b. Motivasi
c. Imajinasi
d .Pemutusan Pikiran (Konsentrasi).
e .Mengendurkan Urat
f .Satuan Sasaran
g .Keyakinan dan Rasa Kebenaran
h. Ingatan emosi
i.Komunikasi atau Hubungan Batin
j. Adaptasi
k. Kekuatan Motif Dalam
l .Keadaan Kreatif Batiniah
m. Sasaran Yang Paling Utama
n .Di Ambang Pintu Bawah Sadar
o Garis Yang Tak Terputus-putus
Sutradara sebagai sumber gaya artinya dangan kemampuan sutradara di harapkan pementasa akan berhasil. Di tangan Rendra, teguh Karya, Arifin c. Noer, Wahyu Sihombing, N. Riantiarno, dan sederet nama sutradara terkenal lainnya. Di dalam berperan, imajinasi sangat penting karena dalam berperan, seorang aktor berpura-pura menjadi orang lain. Dalam berpura-pura menjadi orang lain secara sungguh-sungguh, diperlukan gaya imajinasi seseorang, sehingga kepura-praanya itu tidak diketahui oleh penonton. Penonton tidak boleh mengetahui bahwa aktor berpura-pura. penonton harus merasa bahwa yang disaksikannyadi pentas itu adalah kenyataan bukan khayalan. Aktor harus menghayati setiap situasi yang diperankan dan mampu secara sempurna menyelami jiwa tokoh yang dibawakan serta menghidupkan jiwa tokoh itu sebagai jiwa sendiri. Kualitas personal dari pemain juga harus ditingkatkan agar permainan bisa meningkat pula. untuk mengembangkan kemampuan pribadi, diperlukan daya kreativitas dan sikap fleksibel. Tokoh-tokoh seperti Soekarno m, Noor W.D Muchtar, Hamid Arif, dan sebagainya adalah jenis-jenis tokoh aktor yang semakin tua aktingnya semakin berbobot. Hal ini disebabkan oleh fleksibeliatas jiwanya terhadap tokoh yang diperankan itu, di samping karna bakat dan kreativitasnya.
* Teknik Berperan Menurut Edward a. Wright
menurut Edward ada lima syarat yang harus dimiliki oleh seorang calon aktor, yaitu.
1. Sensitive.
2. sensibel.
3. kualitas personal yang memadai.
4. Drama imajinasi yang kuat
5 Stamina fisik dan mental yang baik. Kelima hal itu harus disertai empat macam daya kepekaan,yaitu sebagai berikut:
a Kepekaan akan ekspresi mimik
b kepekaan terhadap suasana pentas
c kepekaan terhadap penonton
d Kepekaan terhadap suasana dan ketetapan proporsi peran yang dibawakan (tidak lebih dan kurang /tepat) (wright ;131)
-Teknik Berperan Menurut Oscar Brocket
Oscar menyebutkan tujuh langkah dalam latihan berakting, yaitu sebagai berikut;
1. Latihan tubuh
2. Latihan suara
3. Obsrvasi dan imajinasi
4. Latihan konsentrasi
5. Latihan teknik
6. Latihan sistem akting
7. Latihan memperlentur keterampilan (1965;396)
- Teknik Berperan Menurut Constantin Stanislavsky
Tokoh yang dikenal sebagai pelopor pendekatan metode atau pendekatan kreatif,yang mementingkan latihan sukma,memberikan pedoman untuk mempersiapakan seorang aktor(Stanislavsky),1980.
a. Berperan (acting) dirasakan sebagai suatu seni
b. Motivasi
c. Imajinasi
d .Pemutusan Pikiran (Konsentrasi).
e .Mengendurkan Urat
f .Satuan Sasaran
g .Keyakinan dan Rasa Kebenaran
h. Ingatan emosi
i.Komunikasi atau Hubungan Batin
j. Adaptasi
k. Kekuatan Motif Dalam
l .Keadaan Kreatif Batiniah
m. Sasaran Yang Paling Utama
n .Di Ambang Pintu Bawah Sadar
o Garis Yang Tak Terputus-putus
- Teknik Berperan Menurut Richard Boleslavsky
boleslavsky lebih menitikberatkan pembinaa sukma. Pendekatan lazim disebut pendekatan kreatif atau pendekatan metode.Dia adalah murid dari stanislavsky
1 .Konsentrasi
2. Ingatan Emosi
3. laku Dramatis
4 .Pembangunan Watak
5 .Observasi
6. Irama
-Teknik Berperan Menurut Adjib Hamzah
Ditegaskan
oleh hamzah bahwa latihan suara dan ucapan perlu pelatiha cermat dan
cukup. Vokal harus diucapkan jelas. Konsonan-konsonan tidak boleh
dilafalkan setengah-setengah. Oleh karena itu, dalam latihan suara
disamping latihan olah vokal. juga latihan pernafasan, latihan letupan
suara, latihan diksi(gaya pengucapan). Latihan tekanan, latihan bangun
ucapan, dan latihan menciptakan puncak lakon(klimaks)(1985;79-86).boleslavsky lebih menitikberatkan pembinaa sukma. Pendekatan lazim disebut pendekatan kreatif atau pendekatan metode.Dia adalah murid dari stanislavsky
1 .Konsentrasi
2. Ingatan Emosi
3. laku Dramatis
4 .Pembangunan Watak
5 .Observasi
6. Irama
-Teknik Berperan Menurut Adjib Hamzah
Pencapaian mood adalah latihan yang dilaksanakan setelah aktor atau aktris benar-benar hafal terhadap teks drama.
-Teknik berperan Menurut asul Wiyanto
a Latihan Dasar
karya sang aktor diciptakan melalui tubuhnya sendiri, suaranya sendiri, dan jiwanya sendiri. Hasilnya berupa peragaan cerita yang ditampilkan didepan penonton. Karena itu, seorang aktor yang baik adalah seorang seniman yang mampu memanfaatkan potensi dirinya.
Potensi dirinci menjadi;
1 Potensi tubuh,harus lentur, sanggup memainkan semua peran, dan mudah diarahkan. Tidak kaku, latihan dasar dapat dilakukan sebagai berikut;
a).latihan tari supaya aktor mengenal gerak berirama dan dapat mengatur waktu.
b).latihan samadi supaya aktor mengenal lebih dalam artinya diam, merenung, secara insani.
c).latihan silat supaya aktor mengenal diri dan percaya diri.
d).latihan anggar untuk mengenal arti semangat.
e).latihan renang agar aktor mengenal pengaturan napas.
2 Potensi Driya, adalah semua pancaindra, penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan pengecap.
3 Potensi akal, seorang aktor harus cerdik dan tangkas. Kecerdikan dan ketangkasan itu bisa dipunya kalau ia terbiasa menggunakan akal, antara lain dengan kegiatan membaca dan berolahraga.
4 Potensi Hati, hati merupakan landasan perasaan-perasaan manusia amat beragam dan silih berganti. Kadang senang kadang sedih, semua berurusan dengan hati, karena itu melatih hati sebenarnya melatih kepekaan perasaan.
5 Potensi Imajinasi, akting baru mungkin terjadi apabila dalam hati ada kehendak. Kehendak (niat) itu harus dilengkapi imajinasi(membayangkan sesuatu). Untuk menyuburkan imajinasi dalam diri dapat dilakukan dengan sering mengapresiasikan puisi dan lukisan.
6 Potensi Vokal, aktor mengucapkan kata-kata yang dirakit menjadi kalimat-kalimat untuk mengutarakan perasaan dan pikirannya.
7 PotensiJiwa, Seorang aktor haris mampu memerankan tokoh dengan penjiwaan. Artinya, ia harus bisa meleburkan jiwanya dalam tokoh yang diperankan.
*Mengenal Aktor
Aktor adalah orang yang memperagakan cerita dalam seni dalang, aktor dapat disamakan dengan wayang hanya bedanya wayang digerkan dan dibuat berbicara oleh dalang sedangkan aktor bergerak dan berbicara sendiri apa yang diperagakan oleh aktor itulah yang dinikmati penonton karena itu kesuksesan suatu pertunjukan drama sangat ditentukan oleh kepiauan aktor.
Memang benar yang paling bertanggung jawab dalam pertunjukan drama adalah sutradara karena tanggung jawab itu.Sutradara mengarahkan dan melatih aktor sebelum naik pentas .
Sebagai peraga cerita aktor termasuk seniman unik.Mengapa?seniman lain menghasilkan karya seni, karya seni yang bisa disimpan dan dinikmati bersama-sama.Orang lain misalnya, senima pelukis yang menghasilkan lukisan. Lukisan dapat itu dapat disimpan dan dinikmati berulang-ulang.Demikian pula pematung, penyair, pengubah lagu, dan lain-lain.Akan tetapi, aktor tak dapat mewujudkan benda nyata sebagai karya aktor melekat pada tubuhnya sendiri.Bagaimana ia bergerak dan berbicara di panggung, itulah karya seni yang dihasilkannya. Karena itu, aktor yang tak dapat melihat karya seninya bersama penonton. Itupun tidak dapat dilakukan dengan bebas karena ia sendiri terlibat dalam permainan itu jadi, hasil karya seorang aktor adalah peragaan cerita. Dalam peragaan cerita itu aktor melakukan perbuatan aktor yang disebut akting.Karena itu, dapat dikatakan bahwa hasil karya aktor adalah akting.
Aktor dan aktris merupakan pelaksanaan pementasan yang membawakan ide cerita langsung dihadapan publik.Umtuk dapat berperan sebagao aktor yang baik diperlakukan proses latihan yang cukup panjang.Keterbukaan jiwa untuk menerima peran yang baru merupakan syarat yang dapat mempermudah seseorang beroeranj dengan baik. Metode akting yang sesuai dengan masa kini adalah psikologis. Pemilihan peran yang tepat, kiranya, akan membantu keberhasilan pementasan.
Untuk suatu pementasan, diperlukan suatu latihan yang terus-menerus dalam waktu memadai agar pemain dapat menghayati peranannya.
Latihan itu berupa latihan fisik, psikis, dan penyesuaian dengan peralatan artistik serta peralatan teknis.
*Syarat-syarat seorang Aktor(menurut Usmar Ismail)
1. Memiliki daya reaksi spontan
2. Pengetahuan tentang perilaku manusia
3. Tekun, tabah, penuh tekad
4 .Sabar dan tahu diri
5. Fisiknya sehat
6. Sadar akan kemampuan diri
7.Suara /vokal yang baik
*Asas-asas akting
Perasaan yang tidak terkendali akan terbang melayang-layang tak jelas arahnya.kalau aktor diliputi perasaan tak terkendali, aktingnya bisa tak terkendali pula. Karna itu, aktor harus berpegang pada asas-asas- akting seperti berikut.
a). Asas pengendalian, aktor harus bisa menghayati dan meleburkan diri menjadi tokoh yang diperankannya. tugas aktor adalah memberi keyakinan kepada penonton. Kalau ia menangis tersedu sedan, dia sedang meyakinkan penonton bahwa tokoh yang diperankannya itu sedang sedih.
b). Asas kerapihan, seni apapun menuntut kerja artistik yang rapi. Sebab, seni berhubungan dengan keindahan. dan keindahan menuntut kerapihan.
c). Asas pendalaman, kerja akting menuntut aktor mendalami akal budi dengan seksama. pendalaman akal budi itu akan tercapai bila seorang aktor membuka otak dan klmengosongkan hati. hati memang harus dibuat mandiri, dan otak harus tajam supaya dia dapat melakukan akting dengan sempurna di panggung.
tulisan ini sangat bermanfaat. thanks.
BalasHapus