(PRINCESS KERTAS)
O L E H ;
WILFEBRI OSWALDUS WIKO
N I M : 1282041052
KELAS C
PENDIDIKAN SENDRATASIK
FAKULTAS SENI DAN DESAIN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2014
KATA
PENGANTAR
Puji
dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya Tugas ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya. Tugas ini dibuat untuk
memenuhi salah satu tugas dari Matakuliah Tata Rias dan Busana. Lewat tugas ini
saya dapat mendeskripsikan karya saya sebagai ujian akhir dari Mata Kuliah ini.
Maka dengan itu penulis menyampaikan
sederetan terima kasih ;
1. Kepada
Dosen matakuliah Tata Rias dan Busana yang telah membimbing kami dalam
mempelajari Ilmu Tata Rias dan Busana.
2. Kepada
teman-teman yang telah memberikan kritik dan saran demi penyumprnaan karya saya.
3. Kepada
semua pihak dalam hal ini penulis tidak bisa menyebutkan namanya satu per satu
yang turut membantu baik berupa saran maupun berupa yang lainnya.
` Karya ini belum begitu sempurna, maka
dengan itu segala kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaanya. Seperti apa pembahasannya? Mari kita telusuri pembahasan
selanjutnya dan penulis mengucapkan selamat membaca…!
Makassar,
6 Januari 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL…………………………………………………………………..i
KATA
PENGANTAR……………………………………………………… ……….. ii
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………iii
B
A B I: PENDAHULUAN………………………………… ………………………1
1.1.Latar
Belakang Penulisan…………………………………… ………………………......1
1.2.
Tujuan Penulisan………………………………………………………………………….1
1.3.
Sistematika Penulisan…………………………………………………………………… 2
B
A B II: TATA RIAS……………………………… ………………………………. 3
2.1.
Sejarah Tata Rias……………………… ……………………………………
3
2.2.
Pengertian Rias Wajah……………………………………………………………3
2.3.
Tujuan Merias wajah…… …………………………………………………….. 3
2.4.
Prinsip-prinsip Tata Rias wajah…………………………………………………..4
2.5.
Tata Kostum/Pakaian……………………………………………………………..5
B
A B III: MENDAUR KERTAS………………..… ……………………………….7
3.1 Alasan memilih Kertas…………………… …………………………………… 7
3.2 Jenis Rias…………………………………………………………………… . . . .7
3.3 Warna
Kostum/Kertas……………………………………………………………..7
3.4
Aksesoris…………………………………………………………………………. 7
3.5 Biaya pengeluaran…………………………………………………………………7
B A B 1V:
PENUTUP…………………… …………………………………………..9
4.1. Kesimpulan……………………………………………………………………….9
4.2. Saran……………………………………………………………………………………...9
Lampiran
gambar (kostum)
B
A B I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Seni adalah
kekuatan pribadi seseorang yang kreatif, ditambah dengan keahlian yang
bersangkutan dalam menampilkan tugas pekerjaanya. Seperti ungkapan George R.
Terry (1964) yaitu; Art is personal creative power plus skill in
performance. Jadi seni merupakan kemampuan dan kemahiran seseorang untuk
mewujudkan cipta, rasa dan karsa yang dimiliki oleh yang bersangkutan dalam
tugas dan fungsinya sebagai seniman. Seni bisanya adalah bakat alamiah yang dibawa sejak
seseorang dilahirkan, sebagai karunia Allah. Tetapi dapat pula seni diperoleh
dari lingkungan seperti; pendidikan, agama, pergaulan, pengalaman, praktek
sehari-hari suatu kelompok etnis.
Mengkaji
citarasa seni seseorang secara filosofis, berarti mendalami bagaimana seorang
itu dengan keahliannya mempu menyelenggarakan, menciptakan, mengkarsakan dan
merasakan secara indah misalnya membuat sesuatu yang berpengaruh, menjadikan
pekerjaannya, penciptaannya dan idealismenya sebagai perwujudan yang dapat
dinikmati orang lain, bagaimana seorang itu menyampaikan kehalusan, keindahan,
kebagusan, keelokan, kecaantikan warna dan bentuk yang menggugaah, sehingga
tercapai penyelenggara seni yang berdayaguna. Kehadiran
sesuatu yang indah dalam hidup seseorang, menjadikan perjalanan hidupnya penuh
warna, harmonis, ada rasa nikmat yang memuaskan hatinya, ada sesuatu makna
hidup dan perasaan haru yang mendalam, yang seringkali membawa seseorang pada
suatu perasaan yang rendah hati, ada semangat dan harapan hidup, sehingga
kehidupannya berjalan secara kreatif.
Jadi sebenarnya
manusia adalah penikmat atas apa yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Maka dengan itu salah
satu cara kita melestarikan hal ini adalah dengan mengembangkan atau mengapresisasi
Seni itu ke bagian Tata Rias dan Busana.
Dalam mata kuliah Tata Rias dan
Busana ini, tema yang kami angkat kali ini yaitu “Daur Ulang”. Disini kami
diajak untuk lebih kreasi lagi, karena selain kami menguasai rias wajah, kami
juga harus penuh kreasi membuat kostum.
1.2. Tujuan Penulisan
Adapun Tujuan dari pembuatan karya
Ilmiah adalah sebagai berikut;
a. Sebagai salah satu cara untuk
mengetahui ilmu yang berkaitan dengan Tata Rias dan Busana.
b. Untuk memberikan maksud atau
mendeskripsikan karya saya dalam mata kuliah Tata Rias dan Busana.
1.3. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan kara
Ilmiah ini terdiri dari tiga bab yaitu bab I yang berjudul Pendahuluan yang
menjelaskan mulai dari latar belakang penulisan, tujuan penulisan, dan
sistematika Penulisan. Kemudian bab II yang berjudul Tata Rias , disini
dijelaskan sedikit mengenai Tata Rias mulai dari sejarah dan sebagainya. Bab
III yang berjudul Mendaur Kertas. Pada bagian ini saya mendeskripsikan karya
saya. Keseluruhan pembahasan ditutup
dengan bab III yang berjudul Penutup, yang mencantumkan kesimpulan dan saran.
B
A B II
TATA
RIAS
2.1. Sejarah Tata Rias
Rias
wajah bukan merupakan hal yang baru untuk dikenal atau dipergunakan. Sejak
ribuan tahun yang lalu rias wajah sudah dikenal dan ditrapkan oleh kaum wanita
khususnya, dimana setiap Negara dan bangsa mempunyai cirri-ciri dan tanda-tanda
ataupun standar tertentu akan arti ‘cantik’.Warna warni untuk rias waajah yang
dikenal sejak zaman dulu adalah warna putih, merah, dan hitam, yang diambil
dari daun-daunan, kulit pohon yang ditumbuk, atau batuan-batuan bewarna yang
dihaluskan dan dikenakan pada wajah. Nenek moyang kita mengenal cengkeh yang
dibakar untuk menghitamkan alis, bubuk beras dan telur untuk bedak. Semua
digunakan untuk mempercantik diri diambil dari alam sekelilingnya.
Perkembangan
zaman, manusia mengenal listrik, mengenal film baik hitam putih maupun bewarna.
Sesuai perkembangan zaman berkembang pula teknologi sehingga warna-warni
didalam dunia rias merias juga makin meningkat, karena segala macam warna dapat
diserap oleh film bewarna.Sejalan dengan ituproduk kosmetik makin banyak.
2.2.
Pengertian Rias Wajah
Tata
rias wajah adalah salah satu ilmu yang mempelajari tentang seni mempercantik
diri sendiri atau orang lain dengan menggunakan kosmetik dengan cara menutupi
atau menyamarkan bagian-bagian yang kurang sempurna pada wajah maupun
bagian-bagian yang sempurna atau cantik pada wajah dengan warna yang terang.
2.3.
Tujuan Merias Wajah
Tujuan
merias wajah adalah untuk mempercantik diri pada umumnya, khususnya wajah agar
kelihatan segar dan cantik.
Berdasarkan
jenis rias, tat rias dapat diklasifikasikan menjadi 8 jenis rias, yaitu sebagai
berikut;
a. Rias jenis ;Rias yang mengubah
peran, misalnya peran laki-laki diubah menjadi peran wanita.
b. Rias bangsa ; Rias yang mengubah
kebangsaan sesorang, misalnya orang muda berperan sebagai orang tua atau
sebaliknya.
c. Rias Tokoh ; Rias yang membentuk tokoh tertentu yang
sudah memiliki cirri fisik yang harus ditiru, misalnya sesorang pemuda bisa
berperan esebagai supermen.
d. Rias watak ; Rias sesuai dengan watak peran. Misalnya
tokoh sombong, pelacur, penjahat, dan lain-lain.
e. Rias Temporai ; Rias
dibedakan karena waktu tertentu, misalnya rias sehabis mandi, bangun tidur,
pesta, sekolah, dan sebagainya.
f. Rias Aksen ; Rias yang hanya memberi tekanan kepada
pelaku yang mempunyai analisis sama dengan tokoh yang dibawakan.
g. Rias local ; Rias yang ditentukan oleh tempat atau hal
yang menimpa pesan saat itu. Misalnya rias di penjara, petani, dipasar, dan
sebagainya.
2.4. Prinsip-prinsip Tata Rias wajah
Untuk menentukan Rias Wajah pertama
kali kita perlu mengoreksi bentuk wajah dan bagian-bagian wajah seperti mata,
hidung, bibir, dan bentuk alis untuk melakukan suatu koreksi dipergunakan warna
gelap dan warna terang.
a. Warna gelap merupakan warna bayangan
member kesan menyamarkan, mengurangi, mencekungkan atau mengecilkan warna
tersebut. Adalah warna kecoklatan dan semua warna yang dicampur dengan warna
hitam.
b. Warna terang ; memberikan,
menonjolkan, mengembungkan, meninggikan, dan melebarkan warna tersebut adalah
warna putih, silver dan lain-lain yang terang.
Hal-hal yang harus diperhatikan
sebelum melakukan tata rias wajah;
a. Kosmetik;
pilihlah kosmetik
yang tepat dan bermutu baik untuk mempercantik wajah anda
b. Membersikan kulit wajah;
Sebelum melakukan
rias wajah kulit muka harusdalam keadaan bersih.
c. Pemilihan alas bedak ;
Pilihlah alas bedak yang sesuai denganwarna kulit anda.
d. Pemilihan bedak;
Pilihlah bedak yang warnanya dilihat dari foundation (dasar
bedak) yang digunakan, kalau dasar bedak warna gelap maka bedak yang dipilih
warna yang setingkat lebih muda dari warna dasar bedak.
e. Pemilihan rias mata, pesona bibir
dan pipi;
Pililah yang sesuai atau serasi dengan busana.
f. Jenis kulit;
Misalnya untuk kulit kering sebaiknya digunakan kosmetik
yang mengandung minyak dan sebaliknya.
g. Usia;
Factor usia juga harus diperhatikan dalam tat rias wajah
korektif ini sesuaikan gaya tat arias dengan wajaha.
h. Waktu dan Suasana;
Sesuaikan
rias wajah dengan keadaan, waktu, apakah untuk siang atau malam hari. Pakailah
tata Rias sederhana pada siang hari dan yang lebih tebal pada malam hari.
2.5.
Tata Kostum/Pakaian
Seperti halnya rias, tata pakaian membantu actor membawakan
peranannya sesuai dengan tuntutan lakon. Jika rias dan kostum ini agak asing
ada dalam jumlah cukup banyak, diperlukan latihan penyesuaian diri dengan rias
dan kostum. Tata Pakaian dapat dirumuskan bertujuan hal-hal berikut;
a. Membantu mengidentifikasi periode
saat lakon itu dilaksanakan dengan kostum kita dapat menentukan/mengelompkan
apa yang cocok untuk orang tua/muda.
b. Membantu mengindividualisasikan
pemain.
c. Menunjukan asal usul dan strategi
social orang tersebut, dengan kostum kita dapat melihat asal usul sesorang,
missal adat Palembang, Makassar, Jawa, dan lain-lain.
d. Kostum juga akan menunjukan waktu
sesuai dengan zaman/trend yang sedang berlangsung.
e. Kostum juga mengepresikan usia orang
itu.
f. Kostuk juga mengepresikan gaya permainan.
g. Kostum, bagaimanapun rumitnya harus
membentu gerak-gerik actor dipentas dan membantu actor mengepresikan wataknya.
B
A B III
MENDAUR KERTAS
Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas
menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat
menjadi suatu berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi
penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca
jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru.
3.1
Alasan memilih Kertas
Kertas tidak asing lagi bagi manusia
dan sangat mudah didapatkan. Sehingga saya memilih barang jenis ini untuk
didaur ulangkan jadi kostum walaupun ada beberapa jenis barang tambahan lainnya.
3.2 Jenis Rias
Jenis rias yang saya angkat kali ini adalah Rias Fantasi.
Saya memilih ini karena ini merupakan Rias yang sering digunakan pada wanita.
Rias fantasi adalah rias dengan imajinasi atau khayalan tinggi, kita dapat
berimajinasi sejauh mungkin. Jadi disini juga saya berimajinasi sebaik mungkin
sesuai dengan kostum yang saya gunakan.
3.3
Warna Kostum/ Kertas
Adapun warna kertas yang saya pilih
dalam kostum fasion show ini yaitu bewarna putih. Saya memilih warna putih karena dominan kertas itu
bewarna putih dan karena pertunjukannya siang hari, menurut sata warna putih
cocok untuk siang hari.
3.4
Aksesoris
Ada beberapa aksesoris yang harus digunakan oleh model saya
pada fasion show kali ini, diantaranya yaitu;
ü Mahkota ; mahkota ini terbuat dari
kertas Ariston yang dikreasikan dalam bentuk bunga.
ü Gelang ; Terbuat dari kertas Ariston.
ü Sepatu Putih
3.5
Biaya Pengeluaran
Adapun
biaya pengeluaran pada pembuatan karya saya (tidak termasuk biaya manajemen) yaitu sebesar Rp91.000,-
Perinciannya sebagai berikut;
ü Kertas sebanyak 10 lembar × Rp2.000,-
=Rp20.000,-
(selebihnya saya menggunakan kertas
bekas)
ü
Kertas
Perak sebanyak 2 lembar × Rp1000,- =
Rp1000,-
ü
Gunting
1 buah = Rp5.000,-
ü
Hater
1 buah =
Rp15.000,-
ü Bayar model =
Rp50.000,-
J u m l a h =
Rp91.000,-
B A B 1V
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Rias sudah tidak asing lagi, maka
dengan itu lestarikan itu, dan sebagai mahasiswa seni, ini adalah salah satu
wadah untuk dijadikan karya Seni. MElihat realita yang terjadi sekarang ini,
bahwa Tenaga yang mempunyai keahlian khusus dalam bidang ini sangat kurang.
Rias yang bertemakan “Daur Ulang”
kali ini adalah suatu yang sangat jarang terjadi, maka ini boleh dikatakan
suatu moment yang sangat Istimewa dan mungikn sedikit susah khususnya dala
pembuatan kostum, karena dibuat berdasarkan kreasi dari Kita sendiri. Tetapi
itu bukan suatu persoalan, segala sesuatu bisa dijadikan Seni jika pintar
mengkreasikannya.
4.2. Saran
Saran dari pembuatan karya Ilmiah
ini adalah bahwa Seni itu Luar Biasa. Maka dari Luar Biasanya itu, kita tidak
boleh membuatnya biasa-biasa saja. Tata Rias memang hal yang biasa tetapi
sangat Luar Biasa karena tidak semua orang bisa menanganinya. Jadi, Lestarikan
Senimu lewat Tata Rias dan Busana.
LAMPIRAN
GAMBAR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar